Sebelum membahas Kata
Minal Aidzin wal faidzin, mari
kita perhatikan dalil dalil yg
membahasa tentang Ucapan
Ini:
“ Ucapan pada hari raya, di
mana sebagian orang
mengatakan kepada yang lain
jika bertemu setelah shalat
Ied : Taqabbalallahu minnaa
wa minkum “Artinya : Semoga
Allah menerima dari kami dan
dari kalian ”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
[Majmu Al-Fatawa 24/253]
Dalam 'Al Mahamiliyat'
dengan isnad yang hasan dari
Jubair bin Nufair, ia berkata :
“ Para sahabat Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
bila bertemu pada hari raya,
maka berkata sebagian
mereka kepada yang lainnya :
Taqabbalallahu minnaa wa
minka (Semoga Allah
menerima dari kami dan
darimu)”.
Al Hafidh Ibnu Hajar dalam
Fathul Bari [2/446]
Muhammad bin Ziyad berkata:
“ Aku pernah bersama Abu
Umamah Al Bahili dan
selainnya dari kalangan
sahabat Nabi Shallallahu
‘ alaihi wa sallam. Mereka bila
kembali dari shalat Ied
berkata sebagiannya kepada
sebagian yang lain :
'Taqabbalallahu minnaa wa
minka ”
(Ibnu Qudamah dalam “Al-
Mughni” (2/259)
IMAM AHMAD menyatakan
bahwa ini adalah “Isnad hadits
Abu Umamah yang Jayyid/
Bagus. Beliau menambahkan :
“ Aku tidak pernah memulai
mengucapkan selamat kepada
seorangpun, namun bila ada
orang yang mendahuluiku
mengucapkannya maka aku
menjawabnya. Yang demikian
itu karena menjawab ucapan
selamat bukanlah sunnah
yang diperintahkan dan tidak
pula dilarang. Barangsiapa
mengerjakannya maka
baginya ada contoh dan siapa
yang meninggalkannya
baginya juga ada contoh,
wallahu a ’lam.”
[Al Jauharun Naqi 3/320.
Suyuthi dalam 'Al-Hawi:
(1/81) : Isnadnya hasan]
Nah, Sahabat. lalu kenapa
Minal Aidzin Walfaidzin?
Dikalangan masyarakat dan
media Televisi berjuta juta
muslim di indonesia sering
mendengar kata ini
digandengkan dengan kata
'Mohon maaf lahir batin'
sehingga kurang lebih Begini:
“MINALAIDIN WAL FAIDZIN -
MOHON MAAF LAHIR DAN
BATIN ”,
Seakan akan (mungkin yang
mengucapkan) menganggap
bahwa Minal Aidzin Wal
Faidzin Ini berarti Mohon Maaf
Lahir dan Batin..Benarkah
begitu? Coba perhatikan dan
analisa sendiri jika dua frase
itu diartikan secara
menyeluruh dalam bahasa
indonesia yg benar:
“ TERMASUK DARI ORANG
ORANG YANG KEMBALI
SEBAGAI ORANG YANG
MENANG - Mohon maaf lahir
dan Batin ”.
Sepertinya rada ngawur, do'a
bukan.. salam juga bukan :)
Coba lihat penerjemahan
makna frase Minal Aidzin Wal
Faidzin dalam bahasa Arab
berikut:
Min, artiinya “termasuk”.
Al-aidin, artinya”orang-orang
yang kembali”
Wa, artinya “dan”
Al-faidzin, artinya “ menang”.
Jadi makna "Minal Aidzin Wal
Faidzin" jika dipaksakan
diartikan dalam kai'dah
tatabahasa Arab - Indonesia
yg benar adalah “Termasuk
dari orang-orang yang
kembali (dari perjuangan
ramadhan) sebagai orang
yang menang ”.
=========
S O L U S I
=========
Nah lalu apa Solusi dari
kurangnya pemahaman
bahasa diatas ?
Tentunya selain agar kita
tidak ditertawain negeri
tetangga, dan tidak malu
maluin saat kita bertemu
dengan orang orang berilmu,
kita juga harus mengikuti Apa
yg Rasul / Sahabat contohkan
agar hal tersebut terhindar
dari hal hal Bid'ah.
Nah lho? Kok bid'ah?
Jangan tersinggung dulu,
untuk sahabat muslim yang
alergi dengan kata BIDAH.
mari perhatikan; dalam
budaya Arab, ucapan yang
disampaikan ketika
menyambut hari Idul Fitri
(yang mengikuti teladan nabi
Muhammad Saw) adalah
"Taqabbalallahu minna
waminkum", Kemudian
menurut riwayat ucapan nabi
ini ditambahkan oleh orang-
orang dekat jaman Nabi
dengan kata-kata"Shiyamana
wa Shiyamakum", yang
artinya puasaku dan puasamu,
sehingga kalimat lengkapnya
menjadi
"Taqabbalallahuminna wa
minkum, Shiyamana wa
Shiyamakum" (Semoga Alloh
menerima amalan puasa saya
dan Kamu).
Dari Riwayat tersebut Dan
seperti keterangan
keterangan yg dipaparkan
yang benar adalah dari
“ Taqabbalallahu… sampai …
shiyamakum”. tidak satupun
menyatakan ada istilah Minal
Aizin wal Faidzin. Atau Tanpa
minal Aidin wal faidzin.
Jadi mengucapkan Minalaidin
walfaidzin, JIKA KITA
mengucapkannya dengan niat
ingin mencontoh kebiasaan
Rosulullah/Ittiba ’qauly,
jatuhnya bisa menjadi Bid’ah,
TAPI KALAU niatnya hanya
untuk “Ingin mendoakan
sesama Saudara seiman”,
Insya Allah, tidak salah DAN
Bahkan hal yang baik.
Adapun jika ingin
menambahkan bisa saja
ditambahkan diakhir kalimat,
agar secara harfiyah aja
serasi:
”Taqabbalallahu minna wa
minkum, shiyamana wa
shiyamakum minal aidin wal
faidzin ”
Artinya, “Semoga Allah
menerima amal-amal kami
dan kamu, Dan semoga Ia
menjadikan kami dan kamu
termasuk dari orang-orang
yang kembali (dari perjuangan
Ramadhan) sebagai orang
yang menang.”
Sekedar tambahan,
bagaimana jika kita ingin
mengucapkan “mohon maaf
lahir dan batin” dalam bahasa
arab benar?
Salah satunya adalah
“ Asalukal afwan zahiran wa
bathinan”. Atau “wa al afwu
minkum”. “ dan, sekali lagi
Bukan Minal aidin wal faidzin”
Demikian, Akhir kata.
Dengan Ini saya pribadi
beserta keluarga,
Atas Nama Pena Grub
"Berproses bukan berarti
Diam" ingin mengucapkan,
”Taqabbalallahu minna wa
minkum, shiyamana wa
shiyamakum minal aidin wal
faidzin ”
“Semoga Allah menerima
amal-amal kita, Dan semoga
Allah menjadikan kita
termasuk dari orang-orang
yang kembali dari perjuangan
Ramadhan sebagai orang yang
menang. ”
semoga Cahaya Ramadhan
tahun ini bisa menerangi 11
bulan kedepan menjadikan
kita termasuk kedalam
golongan orang-orang yang
bertaqwa, Mampu Berproses
lebih baik lagi dan semoga
dipertemukan dengan Bulan
Ramadhan tahun depan.
Aamiin
wa'allahu'alam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar