Ketika
suhu badan anak meningkat,
orangtua sering panik lalu
buru-buru membawanya ke
dokter atau memberinya obat
penurun panas. Padahal
demam tidak selalu butuh
obat, adakalanya peningkatan
suhu tubuh bisa diturunkan
secara alami.
Demam atau peningkatan
suhu tubuh merupakan isyarat
bahwa tubuh sedang
melakukan perlawanan
terhadap infeksi yang
menyerang.Karena itu,
kondisi ini sering dikatakan
sebagai gejala dari penyakit
lain yang sesungguhnya
terutama yang dipicu oleh
infeksi bakteri.
Penelitian terbaru yang
dipublikasikan dalam jurnal
Pediatrics mengatakan,
demam setinggi apapun tidak
akan merusak saraf.
Kebanyakan hanya memicu
keluarnya keringat dalam
jumlah banyak yang justru
mempercepat kesembuhan
penyakit yang sesungguhnya.
Janice Sullivan, MD dari
University of Louisville yang
melakukan penelitian itu
mengatakan, bakteri atau
virus juga lebih sulit
berkembang biak ketika suhu
tubuh sedang tinggi. Suhu
tinggi meningkatkan aktivitas
sistem kekebalan tubuh di
kelenjar limpa.
Sullivan mengatakan, satu-
satunya alasan untuk
memberikan obat turun panas
adalah untuk mengurangi
rasa gelisan dan tidak nyaman
pada anak. Penyakitnya
sendiri lebih cocok diobati
dengan antibiotik, meski
kadang-kadang fungsi obat ini
masih bisa digantikan oleh
sistem kekebalan tubuh.
Untuk menurunkan panas
anak secara alami adalah:
Mengompres anak dengan air
biasa bukan es atau alkohol
karena perbedaan suhu bisa
membuat anak kejang.
Lakukan kompres di dahi,
ketiak dan selangkangan.
Berikan anak minum cairan
yang banyak.
Pakaikan anak pakaian yang
tipis agar tidak menghambat
keluarnya panas.
Orangtua hanya boleh panik
dan segera membawa
anaknya ke dokter jika
kondisinya sebagai berikut,
seperti dikutip dari
MensHealth.com, Rabu
(9/3/2011).
Suhu tubuhnya melampaui 38
derajat celcius untuk anak
usia 3-6 bulan
Suhu tubuhnya melampaui 39
derajat celcius untuk anak
usia di atas 6 bulan
Demam tidak turun selama 96
jam atau 4 hari.
Jika hendak memberinya obat
turun panas sendiri, pastikan
dosisnya sesuai dengan usia
dan berat badan si anak atau
jika tidak yakin tanyakan pada
dokter atau apoteker
terdekat. Penelitian Sullivan
menunjukkan, sebagian
orangtua memberikan obat
dengan dosis yang tidak
sesuai.
Penelitian ini juga
mengatakan bahwa yang
perlu dikhawatirkan
sebenarnya adalah gejala lain
yang menyertai demam.
Keluhan-keluhan seperti sakit
kepala berat, dehidrasi, ruam
kulit dan sesak napas justru
lebih mengindikasikan adanya
gangguan serius sehingga
perlu diperiksakan ke dokter