Minggu, 30 Januari 2011

Tata Cara Tayammum (fiqih)

Segala puji hanya kembali dan
milik Allah Tabaroka wa
Ta ’ala, hidup kita, mati kita
hanya untuk menghambakan
diri kita kepada Dzat yang
tidak membutuhkan sesuatu
apapun dari
hambanya. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurah
kepada Rasulul
Islam, Muhammad bin
Abdillah shollallahu ‘alaihi wa
sallam, beserta keluarga dan
para sahabat
beliau radhiyallahu ‘anhum.
Mungkin tidak jarang dari kita
melihat sebagian dari saudara-
saudara kita kalangan kaum
muslimin yang masih asing
dengan istilah tayammum atau
pada sebagian lainnya hal ini
tidak asing lagi akan tetapi
belum mengetahui bagaimana
tayammum yang
Nabi shollallahu ‘alaihi was
sallam ajarkan serta yang
diinginkan oleh syari ’at kita.
Maka penulis mengajak
pembaca sekalian untuk
meluangkan waktu barang 5
menit untuk bersama
mempelajari hal ini sehingga
ketika tiba waktunya untuk
diamalkan sudah dapat
beramal dengan ilmu.
Pengertian Tayammum
Kami mulai pembahasan ini
dengan mengemukakan
pengertian tayammum.
Tayammum
secara bahasa diartikan
sebagai Al Qosdu ( ُﺪْﺼَﻘﻟﺍ)
yang berarti maksud.
Sedangkan secara istilah dalam
syari ’at adalah sebuah
peribadatan kepada Allah
berupa mengusap wajah dan
kedua tangan dengan
menggunakan sho ’id yang
bersih[1]. Sho’id adalah seluruh
permukaan bumi yang dapat
digunakan untuk
bertayammum baik yang
terdapat tanah di atasnya
ataupun tidak[2].
Dalil Disyari ’atkannya
Tayammum
Tayammum disyari’atkan
dalam islam berdasarkan dalil
Al Qur ’an, As Sunnah dan
Ijma’ (konsensus) kaum
muslimin[3]. Adapun dalil dari
Al Qur ’an adalah firman
Allah ‘Azza wa Jalla,
ْﻥِﺇَﻭ ْﻢُﺘْﻨُﻛ ﻰَﺿْﺮَﻣ ْﻭَﺃ ﻰَﻠَﻋ
ٍﺮَﻔَﺳ ْﻭَﺃ َﺀﺎَﺟ ٌﺪَﺣَﺃ ْﻢُﻜْﻨِﻣ َﻦِﻣ
ِﻂِﺋﺎَﻐْﻟﺍ ْﻭَﺃ ُﻢُﺘْﺴَﻣﺎَﻟ َﺀﺎَﺴِّﻨﻟﺍ
ْﻢَﻠَﻓ ﺍﻭُﺪِﺠَﺗ ًﺀﺎَﻣ ﺍﻮُﻤَّﻤَﻴَﺘَﻓ
ﺍًﺪﻴِﻌَﺻ ﺎًﺒِّﻴَﻃ ﺍﻮُﺤَﺴْﻣﺎَﻓ
ْﻢُﻜِﻫﻮُﺟُﻮِﺑ ْﻢُﻜﻳِﺪْﻳَﺃَﻭ ُﻪْﻨِﻣ
“ Dan jika kamu sakit atau
dalam perjalanan atau kembali
dari tempat buang air
atau berhubungan badan
denganperempuan, lalu kamu
tidak memperoleh air, maka
bertayammumlah dengan
permukaan bumi yang baik
(bersih); sapulah mukamu dan
tanganmu dengan tanah
itu ”. (QS. Al Maidah [5] : 6).
Adapun dalil dari As Sunnah
adalah sabda Rasulullah
shollallahu ‘alaihi was
sallam dari sahabat Hudzaifah
Ibnul Yaman rodhiyallahu
‘ anhu,
« ْﺖَﻠِﻌُﺟَﻭ ﺎَﻬُﺘَﺑْﺮُﺗ ﺎَﻨَﻟ
ﺍًﺭﻮُﻬَﻃ ﺍَﺫِﺇ ْﻢَﻟ ِﺪِﺠَﻧ َﺀﺎَﻤْﻟﺍ »
“Dijadikan bagi kami (ummat
Nabi Muhammad shollallahu
‘ alaihi was sallam ) permukaan
bumi sebagai thohur/sesuatu
yang digunakan untuk besuci
[4] (tayammum) jika kami tidak
menjumpai air ”.[5]
Media yang dapat Digunakan
untuk Tayammum
Media yang dapat digunakan
untuk bertayammum
adalah seluruh permukaan
bumi yang bersih baik itu
berupa pasir, bebatuan, tanah
yang berair, lembab ataupun
kering. Hal ini berdasarkan
hadits Nabi shollallahu ‘alaihi
was sallamdari sahabat
Hudzaifah Ibnul
Yaman rodhiyallahu ‘anhu di
atas dan secara khusus,
ِﺖَﻠِﻌُﺟ ُﺽْﺭَﻷﺍ ﺎَﻬُّﻠُﻛ ﻰِﻟ
ﻰِﺘَّﻣُﻷَﻭ ًﺍﺪِﺠْﺴَﻣ ًﺍﺭﻮُﻬَﻃَﻭ
“ Dijadikan (permukaan, pent.)
bumi seluruhnya bagiku (Nabi
shollallahu ‘alaihi was sallam)
dan ummatku sebagai tempat
untuk sujud dan sesuatu yang
digunakan untuk bersuci ”.[6]
Jika ada orang yang
mengatakan bukankah dalam
sebuah hadits Hudzaifah ibnul
Yaman[7] Nabi mengatakan
tanah?! Maka kita katakan
sebagaimana yang dikatakan
oleh Ash
Shon ’ani rohimahullah, “Penyebutan
sebagian anggota lafadz umum
bukanlah pengkhususan ”[8].
Hal ini merupakan pendapat Al
Auzaa ’i, Sufyan Ats Tsauri
Imam Malik, Imam Abu Hanifah
[9] demikian juga hal ini
merupakan pendapat Al Amir
Ashon ’ani[10], Syaikh Al Albani
[11], Syaikh Abullah Alu
Bassaam[12] -
rohimahumullah-, Syaikh DR.
Sholeh bin Fauzan Al Fauzan
[13] dan Syaikh DR. Abdul
Adzim bin Badawiy Al
Kholafiy hafidzahumallah[14].
Keadaan yang Dapat
Menyebabkan Seseorang
Bersuci dengan Tayammum
Syaikh Dr. Sholeh bin Fauzan Al
Fauzan hafidzahullah menyebutkan
beberapa keadaan yang dapat
menyebabkan seseorang
bersuci dengan tayammum,Jika
tidak ada air baik dalam
keadaan safar/dalam
perjalanan ataupun tidak
[15].Terdapat air (dalam
jumlah terbatas pent.)
bersamaan dengan adanya
kebutuhan lain yang
memerlukan air tersebut
semisal untuk minum dan
memasak. Adanya
kekhawatiran jika bersuci
dengan air akan
membahayakan badan atau
semakin lama sembuh dari
sakit.Ketidakmapuan
menggunakan air untuk
berwudhu dikarenakan sakit
dan tidak mampu bergerak
untuk mengambil air wudhu
dan tidak adanya orang yang
mampu membantu untuk
berwudhu bersamaan dengan
kekhawatiran habisnya waktu
sholat.Khawatir kedinginan jika
bersuci dengan air dan tidak
adanya yang dapat
menghangatkan air tersebut.
Tata Cara Tayammum
Nabi shallallahu ‘alaihi was
sallam
Tata cara tayammum
Nabi shollallahu ‘alaihi was
sallam dijelaskan hadits
‘ Ammar bin Yasir rodhiyallahu
‘anhu,
ﻰِﻨَﺜَﻌَﺑ ُﻝﻮُﺳَﺭ ِﻪَّﻠﻟﺍ – ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ
ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ – ﻰِﻓ ٍﺔَﺟﺎَﺣ
ُﺖْﺒَﻨْﺟَﺄَﻓ ، ْﻢَﻠَﻓ ِﺪِﺟَﺃ َﺀﺎَﻤْﻟﺍ ،
ُﺖْﻏَّﺮَﻤَﺘَﻓ ﻰِﻓ ِﺪﻴِﻌَّﺼﻟﺍ ﺎَﻤَﻛ
ُﻍَّﺮَﻤَﺗ ُﺔَّﺑﺍَّﺪﻟﺍ ، ُﺕْﺮَﻛَﺬَﻓ
َﻚِﻟَﺫ ِّﻰِﺒَّﻨﻠِﻟ – ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ
ﻢﻠﺳﻭ – َﻝﺎَﻘَﻓ » ﺎَﻤَّﻧِﺇ َﻥﺎَﻛ
َﻚﻴِﻔْﻜَﻳ ْﻥَﺃ َﻊَﻨْﺼَﺗ ﺍَﺬَﻜَﻫ « .
َﺏَﺮَﻀَﻓ ِﻪِّﻔَﻜِﺑ ًﺔَﺑْﺮَﺿ ﻰَﻠَﻋ
ِﺽْﺭَﻷﺍ َّﻢُﺛ ﺎَﻬَﻀَﻔَﻧ ، َّﻢُﺛ
َﺢَﺴَﻣ ﺎَﻬِﺑ َﺮْﻬَﻇ ِﻪِّﻔَﻛ
ِﻪِﻟﺎَﻤِﺸِﺑ ، ْﻭَﺃ َﺮْﻬَﻇ ِﻪِﻟﺎَﻤِﺷ
ِﻪِّﻔَﻜِﺑ ، َّﻢُﺛ َﺢَﺴَﻣ ﺎَﻤِﻬِﺑ
ُﻪَﻬْﺟَﻭ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
was sallam mengutusku untuk
suatu keperluan, kemudian aku
mengalami junub dan aku tidak
menemukan air. Maka aku
berguling-guling di tanah
sebagaimana layaknya hewan
yang berguling-guling di tanah.
Kemudian aku ceritakan hal
tersebut kepada Nabi
shallallahu ‘alaihi was sallam.
Lantas beliau mengatakan,
“ Sesungguhnya cukuplah
engkau melakukannya seperti
ini ”. Seraya beliau
memukulkan telapak
tangannya ke permukaan bumi
sekali pukulan lalu meniupnya.
Kemudian beliau mengusap
punggung telapak tangan
(kanan)nyadengan tangan
kirinya dan mengusap
punggung telapak tangan
(kiri)nya dengan tangan
kanannya, lalu beliau
mengusap wajahnya dengan
kedua tangannya.[16]
Dan dalam salah satu lafadz
riwayat Bukhori,
َﺢَﺴَﻣَﻭ ُﻪَﻬْﺟَﻭ ِﻪْﻴَّﻔَﻛَﻭ
ًﺓَﺪِﺣﺍَﻭ
“ Dan beliau mengusap
wajahnya dan kedua telapak
tangannya dengan sekali
usapan ”.
Berdasarkan hadits di atas kita
dapat simpulkan bahwa tata
cara tayammum
beliau shallallahu ‘alaihi was
sallamadalah sebagai
berikut.Memukulkan kedua
telapak tangan ke permukaan
bumi dengan sekali
pukulan kemudian
meniupnya.Kemudian menyapu
punggung telapak tangan
kanan dengan tangan kiri dan
sebaliknya.Kemudian menyapu
wajah dengan dua telapak
tangan.Semua usapan baik
ketika mengusap telapak
tangan dan wajah dilakukan
sekali usapan saja.Bagian
tangan yang diusap adalah
bagian telapak tangan sampai
pergelangan tangan saja atau
dengan kata lain tidak sampai
siku seperti pada saat wudhu
[17].Tayammum dapat
menghilangkan hadats besar
semisal janabah, demikian juga
untuk hadats kecil.Tidak
wajibnya urut/tertib dalam
tayammum.
Pembatal Tayammum
Pembatal tayammum
sebagaimana pembatal wudhu.
Demikian juga tayammum
tidak dibolehkan lagi apa bila
telah ditemukan air bagi orang
yang bertayammum karena
ketidakadaan air dan telah
adanya kemampuan
menggunakan air atau tidak
sakit lagi bagi orang yang
bertayammum karena
ketidakmampuan
menggunakan air[18]. Akan
tetapi shalat atau ibadah
lainnya[19] yang telah ia
kerjakan sebelumnya sah dan
tidak perlu mengulanginya. Hal
ini berdasarkan hadits
Nabi shallallahu ‘alaihi was
sallam dari sahabat Abu Sa’id
Al Khudri radhiyallahu ‘anhu,
َﺝَﺮَﺧ ِﻥﺎَﻠُﺟَﺭ ﻲِﻓ ٍﺮَﻔَﺳ ،
ْﺕَﺮَﻀَﺤَﻓ ُﺓﺎَﻠَّﺼﻟﺍ – َﺲْﻴَﻟَﻭ
ﺎَﻤُﻬَﻌَﻣ ٌﺀﺎَﻣ – ﺎَﻤَّﻤَﻴَﺘَﻓ ﺍًﺪﻴِﻌَﺻ
ﺎًﺒِّﻴَﻃ ، ﺎَﻴَّﻠَﺼَﻓ ، َّﻢُﺛ ﺍَﺪَﺟَﻭ
َﺀﺎَﻤْﻟﺍ ﻲِﻓ ِﺖْﻗَﻮْﻟﺍ ، َﺩﺎَﻋَﺄَﻓ
ﺎَﻤُﻫُﺪَﺣَﺃ َﺓﺎَﻠَّﺼﻟﺍ َﺀﻮُﺿُﻮْﻟﺍَﻭ ،
ْﻢَﻟَﻭ ْﺪِﻌُﻳ ُﺮَﺧﺂْﻟﺍ ، َّﻢُﺛ ﺎَﻴَﺗَﺃ
َﻝﻮُﺳَﺭ ِﻪَّﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ ُﻪَّﻠﻟﺍ ِﻪْﻴَﻠَﻋ
َﻢَّﻠَﺳَﻭ ﺍَﺮَﻛَﺬَﻓ َﻚِﻟَﺫ ُﻪَﻟ ،
َﻝﺎَﻘَﻓ ﻱِﺬَّﻠِﻟ ْﻢَﻟ ْﺪِﻌُﻳ : ﺖْﺒَﺻَﺃ
َﺔَّﻨُّﺴﻟﺍ ﻚْﺗَﺃَﺰْﺟَﺃَﻭ ﻚُﺗﺎَﻠَﺻ
َﻝﺎَﻗَﻭ ِﺮَﺧﺂْﻠِﻟ : ﻚَﻟ ُﺮْﺟَﺄْﻟﺍ
ِﻦْﻴَﺗَّﺮَﻣ
Dua orang lelaki keluar untuk
safar. Kemudian tibalah waktu
shalat dan tidak ada air di
sekitar mereka. Kemudian
keduanya bertayammum
dengan permukaan bumi yang
suci lalu keduanya shalat.
Setelah itu keduanya
menemukan air sedangkan
saat itu masih dalam waktu
yang dibolehkan shalat yang
telah mereka kerjakan tadi.
Lalu salah seorang dari
mereka berwudhu dan
mengulangi shalat sedangkan
yang lainnya tidak mengulangi
shalatnya. Keduanya lalu
menemui Nabi shallallahu
‘ alaihi was sallam dan
menceritakan yang mereka
alami. Maka beliau shallallahu
‘ alaihi was sallam mengatakan
kepada orang yang tidak
mengulang shalatnya, “Apa
yang kamu lakukan telah
sesuai dengan sunnah dan
kamu telah mendapatkan
pahala shalatmu ”. Beliau
mengatakan kepada yang
mengulangi shalatnya,
“ Untukmu dua pahala[20]”[21].
Juga hadits Nabi shollallahu
‘ alaihi was sallam dari sahabat
Abu Huroiroh rodhiyallahu
‘ anhu,
ُﺪﻴِﻌَّﺼﻟﺍ ُﺀﻮُﺿُﻭ ِﻢِﻠْﺴُﻤْﻟﺍ ، ْﻥِﺇَﻭ
ْﻢَﻟ ْﺪِﺠَﻳ َﺀﺎَﻤْﻟﺍ َﺮْﺸَﻋ
َﻦﻴِﻨِﺳ.ﺍَﺫِﺈَﻓ َﺪَﺟَﻭ َﺀﺎَﻤْﻟﺍ
ِﻖَّﺘَﻴْﻠَﻓ َﻪَّﻠﻟﺍ ُﻪَّﺴِﻤُﻴْﻟَﻭ
ُﻪَﺗَﺮَﺸَﺑ
“ Seluruh permukaan bumi
(tayammum)
merupakan wudhu bagi seluruh
muslim jika ia tidak
menemukan air selama
sepuluh tahun (kiasan bukan
pembatasan angka)[22],
apabila ia telah
menemukannya hendaklah ia
bertaqwa kepada Allah dan
menggunakannya sebagai alat
untuk besuci ”.[23]
Di Antara Hikmah
Disyari ’atkannya Tayammum
Sebagai penutup kami
sampaikan hikmah dan tujuan
disyari ’atkannya tayyamum
adalah untuk menyucikan diri
kita dan agar kita bersyukur
dengan syari ’at ini serta
tidaklah sama sekali untuk
memberatkan kita,
sebagaimana akhir firman
Allah dalam surat Al Maidah
ayat 6,
ﺎَﻣ ُﺪﻳِﺮُﻳ ُﻪَّﻠﻟﺍ َﻞَﻌْﺠَﻴِﻟ
ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ْﻦِﻣ ٍﺝَﺮَﺣ ْﻦِﻜَﻟَﻭ
ُﺪﻳِﺮُﻳ ْﻢُﻛَﺮِّﻬَﻄُﻴِﻟ َّﻢِﺘُﻴِﻟَﻭ
ُﻪَﺘَﻤْﻌِﻧ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ
َﻥﻭُﺮُﻜْﺸَﺗ
“ Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia
hendak menyucikan kamu dan
menyempurnakan nikmatNya
bagimu, supaya kamu
bersyukur. ” (QS. Al Maidah: 6).
Abul Faroj Ibnul
Jauziy rohimahullah mengatakan
ada empat penafsiran ahli
tafsir tentang nikmat apa yang
Allah maksudkan dalam ayat
ini,
Pertama, nikmat berupa
diampuninya dosa-dosa[24].
Kedua, nikmat berupa hidayah
kepada iman, sempurnanya
agama, ini merupakan
pendapat Ibnu
Zaid rohimahullah.
Ketiga, nikmat berupa
keringanan untuk tayammum,
ini merupakan pendapat
Maqotil dan Sulaiman.
Keempat, nikmat berupa
penjelasan hukum syari’at, ini
merupakan pendapat sebagian
ahli tafsir[25].
Demikianlah akhir tulisan ini
mudah-mudahan menjadi
tambahan ‘amal bagi penulis
dan tambahan ilmu bagi
pembaca sekalian. Allahumma
Amiin.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
[1] Lihat Syarhul Mumti ’ ‘ala
Zaadil Mustaqni’ oleh Syaikh
Muhammad bin Sholeh Al
‘ Utsaimin rohimahullah hal.
231/I, terbitan Al Kitabul
‘ Alimiy, Beirut, Lebanon.
[2] Kami ringkas dengan
penyesuaian redaksi dari
Lisanul ‘Arob oleh Muhammad
Al Mishriy rohimahullah hal.
251/III, terbitan Darush Shodir,
Beirut, Lebanon.
[3] Sebagaimana dikatakan
oleh An Nawawi Asy
Syafi ’i rohimahullah. [Lihat Al
Minhaaj Syarh Shohih Muslim
oleh An
Nawawi rohimahullah hal. 279/
IV cetakan Darul Ma ’rifah,
Beirut dengan tahqiq dari
Syaikh Kholil Ma ’mun Syihaa].
[4] Lihat Taudhihul Ahkam min
Bulughil Maroom oleh Syaikh
Abdullah Alu
Bassaam rohimahullah hal.
412/I terbitan Maktabah
Asaadiy, Mekkah, KSA.
[5] HR. Muslim no. 522.
[6] HR. Ahmad no. 22190,
dinyatakan shohih lighoirihi
oleh Syaikh Syu ’aib Al Arnauth
dalam Ta’liq beliau untuk
Musnad Imam Ahmad, terbitan
Muasa ’sah Qurthubah, Kairo,
Mesir.
[7] Yang kami maksud adalah
hadits Nabi shallallahu ‘alaihi
was sallam,
« ْﺖَﻠِﻌُﺟَﻭ ﺎَﻬُﺘَﺑْﺮُﺗ ﺎَﻨَﻟ
ﺍًﺭﻮُﻬَﻃ ﺍَﺫِﺇ ْﻢَﻟ ِﺪِﺠَﻧ َﺀﺎَﻤْﻟﺍ »
Demikian juga hadits dari
sahabat ‘Ali yang diriwayatkan
Imam Ahmad dalam
Musnadnya no. 774 dinyatakan
Shohih oleh Syaikh Ahmad
Syakir,
« َﻞِﻌُﺟَﻭ ُﺏﺍَﺮُّﺘﻟَﺍ ﻲِﻟ ﺍًﺭﻮُﻬَﻃ
«
] 8 ] Lihat Subulus Salaam Al
Mausulatu ilaa Bulughil
Maroom oleh Al ‘Amir Ash
Shon’ani rohimahullah hal. 354/
I dengan tahqiq dari Syaikh
Muhammad Shubhi Hasan
Halaaq cetakan Dar Ibnul
Jauziy, Riyadh, KSA.
[9] Lihat Al Minhaaj Syarh
Shohih Muslim hal. 280/IV.
[10] Lihat Subulus Salaam Al
Mausulatu ilaa Bulughil
Maroom hal. 351-352/I.
[11] Lihat Ats Tsamrul
Mustathob fi Fiqhis Sunnah wal
Kitaab oleh Syaikh Muhammad
Nashiruddin Al
Albanirohimahullah hal. 31/I
cetakan Ghiroos, Kuwait.
[12] Lihat Taudhihul Ahkam min
Bulughil Maroom hal. 414/I.
[13] Lihat Al Mulakhoshul Fiqhiy
hal. 38 oleh Syaikh DR. Sholeh
bin Fauzan bin Abdullah Al
Fauzan hafidzahullahcetakan
Dar Ibnul Jauziy Riyadh.
[14] Lihat Al Wajiz fi Fiqhil
Kitab was Sunnah oleh Syaikh
DR. Abdul Adhim bin Badawiy
Al
Kholafiy hafidzahullah hal. 56
Dar Ibnu Rojab Kairo, Mesir.
[15] Asy Syaukani
menambahkan keadaan yang
dapat menyebabkan seseorang
bersuci dengan tayammum
dengan jauhnya air, kemudian
beliau menambahkan batasan
suatu jarak dikatakan tidak
jauh dalam hal ini dengan
adanya kemungkinan
seseorang dapat mendapatkan
air kemudian berwudhu
dengannya dan dapat sholat
pada waktunya. [lihat As Saylul
Jaror oleh Asy
Syaukani rohimahullah hal.
129/I, terbitan Darul Kutub
‘ Ilmiyah, Beirut, Lebanon.]
namun Syaikh Muhammad bin
Sholeh Al ‘Utsaimin
mengatakan bahwa batasan
dikatakan tidak jauh itu adalah
urf/penilaian masyarakat [lihat
Syarhul Mumti ’ ‘ala Zaadil
Mustaqni’ hal. 235/I ].
Tambahan dari editor,
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
menjelaskan, “…. Akan tetapi,
mereka juga boleh cukup
dengan tayamum jika memang
harus memperoleh air yang
tempatnya jauh. Mereka nanti
bertayamum dan mengerjakan
shalat di waktunya masing-
masing. Namun yang lebih baik
adalah melakukan jama ’ suri
seperti tadi dan tetap
berwudhu dengan air, ini yang
lebih afdhol (lebih utama).
Walhamdulillah. ”[ Majmu’ Al
Fatawa, hal. 458/XXI.]
[16] HR. Bukhori no. 347,
Muslim no. 368.
[17] Kami katakan demikian
karena kemutlakan yang ada
dalam ayat tayammum
(ْﻢُﻜﻳِﺪْﻳَﺃَﻭ ,”Dan sapulah
tanganmu”. [QS. Al Maidah
(5) : 6]) tidak bisa di
dimuqoyyadkan dengan ayat
wudhu ( ْﻢُﻜَﻳِﺪْﻳَﺃَﻭ ﻰَﻟِﺇ
ِﻖِﻓﺍَﺮَﻤْﻟﺍ, “Dan basuhlah
tanganmu sampai dengan
siku ” [QS. Al Maidah (5) : 6]),
karena hukum kedua masalah
ini berbeda (yang satu masalah
tayammum yang lainnya
wudhu) walaupun sebabnya
sama, hal ini sebagaimana
yang dijelaskan oleh Syaikh
Muhammad bin Sholeh Al
‘ Utsaimin rohimahullah dalam Syarh
Nadzmul Waroqot hal. 123,
terbitan Dar Ibnul Jauziy,
Riyadh dan lihat jugaMa ’alim
Ushul Fiqh oleh Syaikh
Muhammad Husain bin Hasan
Al Jaizaniy, hal. 441, terbitan
Dar Ibnul Jauziy, Riyadh.
[18] Lihat Al Wajiz fi Fiqhil
Kitab was Sunnah hal.56.
[19] Karena tayammum
merupakan badal/pengganti
dari wudhu. Sehingga apa yang
dibolehkan dengan berwudhu
dibolehkan juga dengan
tayammum. [Lihat Subulus
Salaam Al Mausulatu ilaa
Bulughil Maroom hal. 360/I ].
[20] Yaitu satu pahala untuk
sholat yang pertama dan satu
pahala untuk sholat yang
kedua. [Lihat Subulus Salaam
Al Mausulatu ilaa Bulughil
Maroom hal. 362/I, Taudhihul
Ahkam min Bulughil
Maroom hal. 426/I].
[21] HR. Abu Dawud no. 338, An
Nasa ’i no. 433. Dinyatakan
shohih oleh Al Albani dalam
Shohihul Jami ’ no. 3861.
[22] Lihat Taudhihul Ahkam min
Bulughil Maroom hal. 422/I.
[23] HR. Ahmad no. 21408,
Tirmidzi no. 124, Abu Dawud
no. 333, An Nasa ’i no. 420, dan
lain-lain. Hadits ini dinyatakan
shohih oleh Syaikh Al Albani
dan dinyatakan shohih
lighoirihi oleh Syaikh Syu ’aib Al
Arnauth.
[24] Dalil tentang hal ini
hadits Humroon tentang
wudhunya Utsman bin
Affan rodhiyallahu ‘anhu.
[25] Lihat Zaadul Masiir hal.
108, Asy Syamilah.

Senin, 17 Januari 2011

Kalender MotoGP musim 2011

20 Maret - Qatar * - Losail
3 April - Spanyol - Jerez
24 April - Jepang - Motegi
1 May - Portugal - Estoril
15 Mei - Prancis - Le Mans
5 Juni - Catalunya - Catalunya
12 Juni - Britania Raya -
Silverstone
25 Juni - Belanda ** - Assen
3 Juli - Italia - Mugello
17 Juli - Jerman - Sachsenring
24 Juli - Amerika Serikat *** -
Laguna Seca
14 Agustus - Rep Ceko - Brno
28 Agustus - Indianapolis -
Indianapolis
4 September - San Marino &
Riviera di Rimini - Misano
18 September - Aragon –
Motorland
16 Oktober - Australia - Phillip
Island
23 Oktober - Malaysia -
Sepang
6 November – Valencia -
Ricardo Tormo Valencia

* Balapan malam
** Balapan hari Sabtu
*** Hanya kelas MotoGP

jadwal MotoGP 2011 di setiap serinya

Rabu: Tim-tim datang dan
melakukan setingan.
Kamis: Tim-tim datang dan
melakukan setingan
10.00-17.00 pertemuan teknis,
persiapan lain-lain
Jumat
09.15-09.55 Free Practice 1 125
cc (40 menit)
10.10-10.55 Free Practice 1
MotoGP (45 menit)
11.10-11.55 Free Practice 1
Moto2 (45 menit)
13.15-13.55 Free Practice 2
125cc (40 menit)
14.10-14.55 Free Practice 2
MotoGP (45 menit)
15.10-15.55 Free Practice 2
Moto2 (45 menit)
Sabtu
09.15-09.55 Free Practice 3 125
cc (40 menit)
10.10-10.55 Free Practice 3
MotoGP (45 menit)
11.10-11.55 Free Practice 3
Moto2 (45 menit)
13.00-13.40 Kualifikasi 125cc
(40 menit)
13.55-14.55 Kualifikasi MotoGP
(60 menit
15.10-15.55 Kualifikasi Moto2
(45 menit)
Minggu
08.40-09.00 Warm up 125 cc
(20 menit)
09.10-09.30 Warm up Moto2
(20 menit)
09.40-10.00 Warm up MotoGP
(20 menit)
11.00 Balapan 125 cc
12.15 Balapan Moto2
14.00 Balapan MotoGP

Sabtu, 15 Januari 2011

Apakah zodiak Anda berubah atau tidak?

Silakan melihat
perubahan zodiak yang baru
di bawah ini seperti
yang dikutip dari
dailymail.co.uk, Sabtu
(15/1/2011).
Pembagian zodiak yang lama
(versi Babylonia kuno):
-Aquarius : 20 Januari-18
Februari
-Pisces : 19 Februari-20
Maret
-Aries : 21 Maret-19 April
-Taurus : 20 April-20 Mei
-Gemini : 21 Mei-20 Juni
-Cancer : 21 Juni-22 Juli
-Leo : 23 Juli-22 Agustus
-Virgo : 23 Agustus-22
September
-Libra : 23 September-22
Oktober
-Scorpio : 23 Oktober-21
November
-Sagitarius: 22 November-21
Desember
-Capricorn : 22 Desember-19
Januari
Pembagian zodiak yang baru
setelah sumbu bumi bergeser:
-Aquarius : 17 Februari-11
Maret
-Pisces : 12 Maret-18 April
-Aries : 19 April-13 Mei
-Taurus : 14 Mei-21 Juni
-Gemini : 22 Juni-20 Juli
-Cancer : 21 Juli-10 Agustus
-Leo : 11 Agustus-16
September
-Virgo : 17 September-30
Oktober
-Libra : 31 Oktober-23
November
-Scorpio : 24 November-29
November
-Ophiuchus : 30 November-17
Desember
-Sagitarius: 18 Desember-20
Januari
-Capricorn : 21 Januari-16
Februari
Jadi, apakah bintang Anda
tetap atau berubah?

Rabu, 12 Januari 2011

Petunjuk Setting GPRS-2

MATRIX :
Setting GPRS OTA :
Ketik SMS:
GPRSMerkHPTypeHP
Kirim Ke: 3939
Contoh: GPRS NOKIA 7650
Setting GPRS Manual :
Profile Name satelindo
Homepage
User name :
APN : www.satelindogprs.com
Password :
Gateway IP : 202.152.162.250
(Proxy)
Homepage: http://wap.matrix-
centro.com
Data Bearer : GPRS
Proxy port number : 9201

XL :
Setting GPRS OTA :
Ketik SMS:
GPRSMerkHPTypeHP
Kirim Ke: 9667
Contoh: GPRS NOKIA 7650
Setting GPRS Manual :
Profile Name : XL GPRS
User name : xlgprs
APN : www.xlgprs.net
Password : proxl
IP Address : 202.152.240.50
Homepage : http://
wap.lifeinhand.com
Data Bearer : GPRS
Proxy port number : 8080

3 (Three)
Call Center : 123 (dr kartu 3
anda)
Setting GPRS Manual :
Profile Name : 3 GPRS
APN : 3gprs
User name : 3gprs
Prompt Password : No
Password : 3gprs
Authentication : Normal
Gateway IP address :
10.4.0.10 : 3128
Homepage : http://
wap.three.co.id
Connection Security : Off
Session Mode : Permanent

Petunjuk Setting GPRS-1

MENTARI :
Setting GPRS OTA :
Ketik SMS:
GPRSMerkHPTypeHP
Kirim Ke: 3000
Contoh: GPRS NOKIA 7650
Setting GPRS Manual :
Profile Name INDOSATGPRS
User name : indosat
APN : www.satelindogprs.com
Password : indosat
Gateway IP : 10.19.19.19
(Proxy)
Homepage: http://wap.klub-
mentari.com
Data Bearer : GPRS
Proxy port number :
MATRIX :
Setting GPRS OTA :
Ketik SMS:
GPRSMerkHPTypeHP
Kirim Ke: 3939
Contoh: GPRS NOKIA 7650
Setting GPRS Manual :
Profile Name satelindo
Homepage
User name :
APN : www.satelindogprs.com
Password :
Gateway IP : 202.152.162.250
(Proxy)
Homepage: http://wap.matrix-
centro.com
Data Bearer : GPRS
Proxy port number : 9201
IM3 :
Setting GPRS OTA :
Ketik SMS:
GPRSMerkHPTypeHP
Kirim Ke: 3939
Contoh: GPRS NOKIA 7650
Setting GPRS Manual :
Profile Name
User name : gprs
APN : www.indosat-m3.net
Password : im3
Gateway IP : 010.019.019.019
Homepage: http://wap.m3-
access.com
Data Bearer : GPRS
Proxy port number : 9201 atau
8080
XL :
Setting GPRS OTA :
Ketik SMS:
GPRSMerkHPTypeHP
Kirim Ke: 9667
Contoh: GPRS NOKIA 7650
Setting GPRS Manual :
Profile Name : XL GPRS
User name : xlgprs
APN : www.xlgprs.net
Password : proxl
IP Address : 202.152.240.50
Homepage : http://
wap.lifeinhand.com
Data Bearer : GPRS
Proxy port number : 8080
SIMPATI/AS :
Setting GPRS OTA :
Ketik SMS:
SMerkHPTypeHP
Kirim Ke: 5432
Contoh: S NOKIA 7650
Setting GPRS Manual :
Profile Name : TSEL GPRS
APN : telkomsel
User name : wap
Prompt Password : No
Password : wap123
Authentication : Normal
Gateway IP address :
10.1.89.130
Homepage : http://
wap.telkomsel.com
Connection Security : Off
Session Mode : Permanent
3 (Three)
Call Center : 123 (dr kartu 3
anda)
Setting GPRS Manual :
Profile Name : 3 GPRS
APN : 3gprs
User name : 3gprs
Prompt Password : No
Password : 3gprs
Authentication : Normal
Gateway IP address :
10.4.0.10 : 3128
Homepage : http://
wap.three.co.id
Connection Security : Off
Session Mode : Permanent
AXIS :
Setting GPRS OTA :
Ketik SMS:
WAPMerkHPTypeHP
Kirim Ke: 2288
Contoh: WAP NOKIA 7650
Setting GPRS Manual :
Profile Name : AXISGPRS
APN : AXIS
User name : AXIS
Prompt Password : No
Password : 123456
Authentication : Normal
Gateway IP address : 10.8.3.8 :
8080
Homepage : http://
wap.axisworld.co.id
Connection Security : Off
Session Mode : Permanent

Sabtu, 08 Januari 2011

Siapa yang Membangun Kabah?

Kabah
berkali-kali rusak
sehingga harus
berkali-kali dibongkar
sebelum dibangun kembali. Di
Museum Haramain, benda-
benda itu disim pan. Ada
kotak tempat menyimpan
parfum yang dulu pernah
mengisi ruangan Kabah.
"Ruang Kabah isinya hanya
tiga pilar dan kotak parfum
itu,'' ujar Abdul Rahman,
menunjuk pilar-pilar dan
kotak yang letaknya
berjauhan.
Petugas Museum Haramain di
Ummul Joud, Makkah, itu
mengantar kami keliling
melihat koleksi museum.
Museum ini menyimpan
benda-benda dari Masjidil
Haram dan Masjid Nabawi.
Ada potongan pilar Kabah
yang bentuknya sudah seperti
kayu fosil berwarna cokelat
tua, disimpan bersama kunci
pintu Kabah dari kayu, juga
berwarna cokelat tua. Pintu
Kabah selalu dikunci dan
pemegang kunci sudah turun-
temurun dari satu keluarga,
sejak sebelum Nabi lahir.
Tangga kuno yang pernah
dipakai untuk masuk Kabah
juga tersimpan di museum ini.
Tersimpan pula pelapis Hajar
Aswad serta pelapis dan
pelindung Maqam Ibrahim.
Jika orangorang berebut
mencium pelindung Maqam
Ibrahim, seharusnya yang
layak dicium adalah yang
tersimpan di museum ini
karena usianya lebih tua dari
pelindung yang sekarang
dipasang.
Namun, tak ada anjuran
mencium Maqam Ibrahim.
Nabi hanya memberi contoh
mencium Hajar Aswad.
Kotak parfum Kabah yang
disimpan di museum ini juga
berwarna cokelat tua.
Sewaktu masih difungsikan di
dalam Kabah, botol-botol
parfum yang dipakai untuk
mengharumkan ruangan
Ka'bah disimpan di kotak itu.
Riwayat Kabah
Kabah awalnya dibangun oleh
Adam dan kemudian anak
Adam, Syist, melanjutkannya.
Saat terjadi banjir Nabi Nuh,
Kabah ikut musnah dan Allah
memerintahkan Nabi Ibrahim
membangun kembali. Al-Hafiz
Imaduddin Ibnu Katsir
mencatat riwayat itu berasal
dari ahli kitab (Bani Israil),
bukan dari Nabi Muhammad.
Kabah yang dibangun Ibrahim
pernah rusak pada masa
kekuasaan Kabilah Amaliq.
Kabah dibangun kembali
sesuai rancangan yang dibuat
Ibrahim tanpa ada
penambahan ataupun
pengurangan. Saat dikuasai
Kabilah Jurhum, Kabah juga
mengalami kerusakan dan
dibangun kembali dengan
meninggikan fondasi. Pintu
dibuat berdaun dua dan
dikunci.
Di masa Qusai bin Kilab, Hajar
Aswad sempat hilang diambil
oleh anak-anak Mudhar bin
Nizar dan ditanam di sebuah
bukit. Qusai adalah orang
pertama dari bangsa Quraisy
yang mengelola Ka'bah
selepas Nabi Ibrahim. Di masa
Qusai ini, tinggi Ka'bah
ditambah menjadi 25 hasta
dan diberi atap. Setelah Hajar
Aswad ditemukan, kemudian
disimpan oleh Qusai, hingga
masa Ka'bah dikuasai oleh
Quraisy pada masa Nabi
Muhammad.
Nabi Muhammad membantu
memasangkan Hajar Aswad
itu pada tempat semestinya.
Dari masa Nabi Ibrahim
hingga ke bangsa Quraisy
terhitung ada 2.645 tahun.
Pada masa Quraisy, ada
perempuan yang membakar
kemenyan untuk
mengharumkan Ka'bah.
Kiswah Ka'bah pun terbakar
karenanya sehingga juga
merusak bangunan Ka'bah.
Kemudian, terjadi pula banjir
yang juga menambah
kerusakan Ka'bah. Peristiwa
kebakaran ini yang diduga
membuat warna Hajar Aswad
yang semula putih
permukaannya menjadi hitam.
Untuk membangun kembali
Kabah, bangsa Quraisy
membeli kayu bekas kapal
yang terdampar di pelabuhan
Jeddah, kapal milik bangsa
Rum. Kayu kapal itu kemudian
digunakan untuk atap Kabah
dan tiga pilar Kabah. Pilar
Kabah dari kayu kapal ini
tercatat dipakai hingga 65 H.
Potongan pilarnya tersimpan
juga di museum.
Empat puluh sembilan tahun
sepeninggal Nabi (yang wafat
pada 632 Masehi atau tahun 11
Hijriah), Ka'bah juga terbakar.
Kejadiannya saat tentara dari
Syam menyerbu Makkah pada
681 Masehi, yaitu di masa
penguasa Abdullah bin Az-
Zubair, cucu Abu Bakar, yang
berarti juga keponakan
Aisyah.
Kebakaran pada masa ini
mengakibatkan Hajar Aswad
yang berdiameter 30 cm itu
terpecah jadi tiga.
Untuk membangun kembali,
seperti masa-masa
sebelumnya, Kabah
diruntuhkan terlebih dulu.
Abdullah AzZubair
membangun Ka'bah dengan
dua pintu. Satu pintu dekat
Hajar Aswad, satu pintu lagi
dekat sudut Rukun Yamani,
lurus dengan pintu dekat
Hajar Aswad. Abdullah bin Az-
Zubair memasang pecahan
Hajar Aswad itu dengan diberi
penahan perak. Yang
terpasang sekarang adalah
delapan pecahan kecil Hajar
Aswad bercampur dengan
bahan lilin, kasturi, dan
ambar.
Jumlah pecahan Hajar Aswad
diperkirakan mencapai 50
butir.
Pada 693 Masehi, Hajjaj bin
Yusuf Ath-Taqafi berkirim
surat ke Khalifah Abdul Malik
bin Marwan (khalifah kelima
dari Bani Umayyah yang mulai
menjadi khalifah pada 692
Masehi), memberitahukan
bahwa Abdullah bin Az-Zubair
membuat dua pintu untuk
Ka'bah dan memasukkan Hijir
Ismail ke dalam bangunan
Ka'bah.
Hajjaj ingin mengembalikan
Kabah seperti di masa
Quraisy; satu pintu dan Hijir
Ismail berada di luar
bangunan Ka'bah. Maka, oleh
Hajjaj, pintu kedua--yang
berada di sebelah barat dekat
Rukun Yamani--ditutup
kembali dan Hijir Ismail
dikembalikan seperti semula,
yakni berada di luar bangunan
Ka'bah.
Akan tetapi, Khalifah Abdul
Malik belakangan menyesal
setelah mengetahui Ka'bah di
masa Abdullah bin AzZubair
dibangun berdasarkan hadis
riwayat Aisyah. Di masa
berikutnya, Khalifah Harun Al-
Rasyid hendak
mengembalikan bangunan
Ka'bah serupa dengan yang
dibangun Abdullah bin Az-
Zubair karena sesuai dengan
keinginan Nabi. Namun, Imam
Malik menasihatinya agar
tidak menjadikan Ka'bah
sebagai bangunan yang selalu
diubah sesuai kehendak setiap
pemimpin. Jika itu terjadi,
menurut Imam Malik, akan
hilang kehebatannya di hati
kaum Mukmin.
Pada 1630 Masehi, Kabah
rusak akibat diterjang banjir.
Sultan Murad Khan IV
membangun kembali, sesuai
bangunan Hajjaj bin Yusuf
hingga bertahan 400 tahun
lamanya pada masa
pemerintahan Sultan Abdul
Abdul Aziz. Sultan inilah yang
memulai proyek pertama
pelebaran Masjidil Haram.
Replika mushaf di Museum ini
tersimpan pula replika Quran
mushaf Usmani yang
bacaannya, susunan surah dan
ayatnya, serta jumlah surah
dan ayatnya dipakai sebagai
panduan hingga sekarang.
Yang berbeda cuma bentuk
hurufnya.
Pada masa Khalifah Usman
bin Affan (35 H) dibuatlah
standardisasi penulisan Quran.
Di masa itu, sahabatsahabat
Nabi memiliki mushaf yang
berbeda satu sama lain, baik
dalam hal bacaan, susunan
surah dan ayat, maupun
jumlah surah dan ayat.
Mushaf yang dimiliki Ibnu
Mas'ud, misalnya, tidak
menyertakan Surat AlFatihah
dan susunan surat yang
berbeda. Surah keenam
bukanlah Surah Al-An'am,
melainkan Surah Yunus.
Quran Ali bin Abi Thalib juga
tak memiliki Surah Al-Fatihah.
Ali juga tak memasukkan
surah ke-13, 34, 66, dan 96 ke
mushafnya. "Ukuran mushaf
Usman yang asli berbeda dari
yang ini.
Ini hanya duplikat,''